kode IATA: GA
kode IACO: GIA
kode panggil: Indonesia
hub:
- bandara internasional Soekarno Hatta
- bandara internasional Sultan Hasanuddin
- bandara internasional Ngurah Rai
Garuda Indonesia (IDX: GIAA) (PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk) adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia. Garuda adalah nama burung mitos dalam legenda pewayangan. Sejak Juni 2007, maskapai ini, bersama dengan maskapai Indonesia lainnya, dilarang menerbangi rute Eropa karena alasan keselamatan. Namun, larangan ini dicabut dua tahun kemudian, tahun 2009. Setahun sebelumnya, maskapai ini telah menerima sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA) dari IATA, yang berarti bahwa Garuda telah seluruhnya memenuhi standar keselamatan penerbangan internasional. Garuda masuk dalam daftar maskapai bintang empat dari Skytrax, yang berarti memiliki kinerja dan pelayanan yang bagus.
Tahun 2014 Garuda akan bergabung dengan aliansi penerbangan SkyTeam. Pada 2012, Garuda Indonesia mendapat penghargaan Best International Airline di antara maskapai-maskapai kelas dunia lainnya dengan 91 persen penumpang menyatakan sangat puas dengan pelayanan maskapai ini. Garuda juga merupakan sponsor SEA Games 2011 dan telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Liverpool FC Inggris.
Bandara Tujuan
Domestik
Jawa
- Bandung (Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara)
- Jakarta (Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta) Hub Utama
- Malang (Bandar Udara Abdul Rachman Saleh)
- Semarang (Bandar Udara Achmad Yani)
- Surakarta (Bandar Udara Adisumarmo)
- Surabaya (Bandar Udara Internasional Juanda) Hub Sekunder
- Yogyakarta (Bandar Udara Adi Sucipto)
Kalimantan
- Balikpapan (Bandar Udara Sepinggan) Hub Sekunder
- Banjarmasin (Bandar Udara Sjamsudin Noor)
- Palangkaraya (Bandar Udara Tjilik Riwut)
- Pontianak (Bandar Udara Supadio)
- Tarakan (Bandar Udara Juwata)
Maluku
- Ambon (Bandar Udara Pattimura)
- Ternate (Bandar Udara Sultan Babullah)
Papua
- Biak (Bandar Udara Frans Kaisiepo)
- Jayapura (Bandar Udara Sentani)
- Timika (Bandar Udara Moses Kilangin)
Sulawesi
- Gorontalo (Bandar Udara Jalaluddin)
- Kendari (Bandar Udara Wolter Monginsidi)
- Makassar (Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin) Hub
- Manado (Bandar Udara Sam Ratulangi)
- Palu (Bandar Udara Mutiara)
Sumatera
- Banda Aceh (Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda)
- Bandar Lampung (Bandar Udara Radin Inten II)
- Batam (Bandar Udara Hang Nadim)
- Jambi (Bandar Udara Sultan Thaha)
- Medan (Bandar Udara Internasional Polonia) Hub Sekunder
- Palembang (Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II)
- Pangkalpinang (Bandar Udara Depati Amir)
- Pekanbaru (Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II)
Sunda Kecil
- Denpasar (Bandar Udara Internasional Ngurah Rai) Hub
- Kupang (Bandar Udara El Tari)
- Lombok (Bandar Udara Internasional Lombok)
Internasional
Asia
- Bandar Seri Begawan (Bandar Udara Internasional Brunei)
- Manila (Bandar Udara Internasional Ninoy Aquino)
- Kuala Lumpur (Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur)
- Singapura (Bandar Udara Internasional Changi)
- Bangkok (Bandar Udara Internasional Suvarnabhumi)
- Ho Chi Minh City (Bandar Udara Internasional Tan Son Nhat)
- Beijing (Bandar Udara Internasional Beijing)
- Guangzhou (Bandar Udara Internasional Baiyun)
- Hong Kong (Bandar Udara Internasional Hong Kong)
- Shanghai (Bandar Udara Internasional Pudong)
- Osaka (Bandar Udara Internasional Kansai)
- Tokyo (Bandar Udara Internasional Haneda)
- Tokyo (Bandar Udara Internasional Narita)
- Seoul (Bandar Udara Internasional Incheon)
- Taipei (Bandar Udara Internasional Taoyuan Taiwan)
- Jeddah (Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz Jeddah)
- Muskat (Bandar Udara Internasional Muskat)
- Abu Dhabi (Bandar Udara Internasional Abu Dhabi)
Eropa
- Amsterdam (Bandar Udara Internasional Schiphol)
- Frankfurt (Bandar Udara Internasional Frankfurt)
- München (Bandar Udara Internasional Munich)
- Paris (Bandar Udara Internasional Charles de Gaulle)
- Zurich (Bandar Udara Internasional Zurich)
- Roma (Bandar Udara Leonardo da Vinci-Fiumicino)
- Madrid (Bandar Udara Internasional Barajas Madrid)
- Istanbul (Bandar Udara Internasional Atatürk)
- Athena (Bandar Udara Internasional Eleftherios Venizelos)
- Moskow (Bandar Udara Internasional Domodedovo)
- London (Bandar Udara Internasional London Heathrow)
- Manchester (Bandar Udara Internasional Manchester)
Australia
- Melbourne (Bandar Udara Internasional Tullamarine)
- Sydney (Bandar Udara Internasional Kingsford Smith)
- Perth (Bandar Udara Perth)
Amerika
- Los Angeles (Bandar Udara Internasional Los Angeles)
- San Francisco (Bandar Udara Internasional San Francisco)
Armada
Airbus
- A330-200: 8 buah( 3 dalam pesanan)
- A330-300: 6 buah( 24 dalam pesanan)
Boeing
- B737-300: 5 buah
- B737-500: 5 buah
- B737-800: 55 buah( 3 dalam pesanan)
- B747-400: 2 buah
- B777-300ER: 0 buah( 10 dalam pesanan)
Bombardier
- CRJ-1000: 4 buah( 16 dalam pesanan)
Insiden Yang Menimpa Garuda Indonesia
6 Maret 1979 - Garuda Indonesia Penerbangan 553 menabrak lereng Gunung Bromo di ketinggian 6.200 kaki menewaskan keempat awaknya.
11 Juli 1979 - Fokker F-28 Garuda Indonesia menabrak lereng Gunung Pertektekan menewaskan 57 penumpang beserta 4 orang awaknya.
20 Maret 1982 - Fokker F-28 Garuda Indonesia terperosok setelah mendarat di Bandara Branti, Lampung menewaskan 23 penumpang beserta 4 orang awaknya.
17 Juni 1996 -McDonnell Douglas DC-10 Garuda Indonesia Penerbangan 865, pesawat terbakar setelah overrun akibat aborting take off oleh penerbangnya di Bandar Udara Fukuoka, Jepang saat akan take off menuju Jakarta, Indonesia.Kejadian ini disebabkan kerusakan yang terjadi pada satu mesinnya sehingga pilot harus membatalkan lepas landas. 3 dari 275 penumpang tewas.
26 September 1997 - Garuda Indonesia Penerbangan 152 jatuh di Desa Buah Nabar, kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia menewaskan seluruh penumpang yang berjumlah 222 penumpang dan 12 awak pesawat. Kecelakaan ini merupakan yang terburuk di sejarah penerbangan Indonesia.
17 Januari 2002 - Garuda Indonesia Penerbangan 421 mendarat darurat di Bengawan Solo menewaskan 1 awak pesawat.
22 November 2004 - Sri Hardono, kapten Garuda Indonesia Penerbangan 501, sebuah Boeing 737-500 mendadak sakit tak lama setelah lepas landas dari Bandar Udara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Ia lalu meminta izin kepada pengawas lalu lintas udara {ATC) untuk kembali mendarat di Supadio, Hardono meninggal tak lama setelah mendarat ketika masih di kokpit. Penyebab kematiannya adalah serangan jantung. Karena insiden ini, bandara ditutup selama 40 menit, Namun, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
7 Maret 2007 - Garuda Indonesia Penerbangan 200 meluncur keluar landasan (overrun),terbakar dan meledak sesaat setelah mendarat di Bandar Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta. Sedikitnya 22 orang meninggal dunia. Pesawat tersebut membawa penumpang sebanyak 133 orang dan 7 awak. Kecelakaan ini disebabkan oleh kesalahan pilot.
ini adalah pesawat B737-800 garuda indonesia
ini adalah pesawat A330-200
sekian info tentang maskapai ini,terima kasih atas kunjungannya
No comments:
Post a Comment